Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak, sering
kita melakukan perbuatan yang sebenarnya dilarang oleh Rasulullah SAW. Hal ini
dapat terjadi karena kejahilan (ketidak mengertian) kita terhadap sunnah
Rasulullah SAW.
Berikut ini beberapa hal yang dilarang Rasulullah SAW
untuk kita lakukan. Larangan-larangan tersebut ada yang sampai pada tingkatan
haran,ada yang sekedar makruh (dibenci oleh Allah SWT). Tapi jelas,meninggalkan
laranga-larangan berikut ini adalah lebih utama.
Pertama : Melawak (memancing orang lain agar
tertawa) dengan kebohongan
“Celakalah
bagi orang yang berkata dan berbohong untuk menjadikan orang lain tertawa
karenanya. Celakalah ia,celakalah ia.” (HR. Ahmad,Tirmidzi dan
Abu Dawud)
Kedua : Tertawa karena orang lain kentut
“Rasulullah SAW melarang tertawa (menertawai orang)
karena kentut.” (HR. Ahmad,Bukhari dan Muslim)
Ketiga : Terlalu banyak tertawa
“Jangan
banyak tertawa, karena sesungguhnya banyak tertawa itu mematikan hati.”
(Shahif Al Jami’ Ash Shogir)
Keempat :
Bernadzar
“Jangan kalian bernadzar,karena nadzar itu sedikit pun
tidak dapat mempengaruhi takdir. Dan hanyasanya nadzar itu dikeluarkan dari
orang yang pelit.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
Kelima : Memaksakan diri menjamu tamu
“Janganlah salah seorang diantara kalian memaksakan
diri untuk tamunya dilura kemampuannya.” (HR. Ad Dailami)
Keenam : Mengambil barang orang lain tanpa
izin,baik secara bercanda atau serius
“Janganlah
salah seorang diantara kalian mengambil barang milik temannya (tanpa ijin) baik
secara main-main atau serius. Dan jika ia mengambil tongkat temannya hendaklah
segera dikembalikan kepadanya.” (HR. Ahmad,Abu Dawud dan
Tirmidzi)
Ketujuh : Memuji orang lain secara berlebihan
“Celaka
kamu, kamu telah memenggal leher temenmu,barang siapa diantara kamu mau tidak
mau harus memuji saudaranya hendaklah ia
mengatakan : “Aku mengenal si Fullah dan Allah-lah yang menilainya,dan aku
tidak memuji seseorang melebihi pengetahuan Allah. Saya menilai si fulan
begini…begini…” Jika ita tahu yang baik darinya.”
(HR. Ahmad,Bukhari dan Muslim)
Kedelapan :
Melakukan shalat dalam kondisi makanan sudah tersedia atau sambil
menahan buang air kecil atau besar
“Tidak
sempurna shalat dalam kondisi mekanan sudah tersedia,dan tidak sempurna juga
shalat orang yang menahan buang air kecil atau besar.’
(HR. Muslim dan Abu Dawud)
Kesembilan : Mendatangi masjid dengan
tergesa-gesa untuk mengejar shalat agar tidak ketinggalan
“Jika
kalian mendatangi shalat,hendaklah kalian datang dalam keadaan tenang,dan
janganlah kalian mendatanginya dengan tergesa-gesa,maka apa yang kalian
dapatkan shalatlah,dan apa yang ketinggalan sempurnakanlah.”
(HR. Ahmad,Bukhari dan Muslim)
Kesepuluh : Membunuh binatang dengan api
“Sesungguhnya
tidak boleh menyiksa dengan api kecuali Allah tuhan api.” (HR.
Abu Dawud)
Kesebelas : Menunda pembayaran hak orang lain
Dari Abu Hurairah ra. : “sesungguhnya Rasulullah
SAW bersabda : “Orang yang mampu
membayar hak orang lain namun menunda pembayarannya merupakan kedzaliman. Dan
apabila terdapat hutang yang dialihkan kepada salah seorang diantara kalian
dalam keadaan mampu maka terimalah pengalihan itu.” (Muttafaqun Alaihi)
Keduabelas : Duduk diantara dua orang kecuali
dengan ijin keduanya
“Rasulullah
SAW melarang seseorang duduk diantara dua orang kecuali dengan seijin
keduanya.” (Hadist Hasan menurut Al Albani)
Ketiga Belas : Membiarkan api menyala,sementara
kita tidur
“Dari
Ibnu Umar ra. : Dari Nabi SAW, ia bersabda :”Janganlah kalian meninggalkan api
di rumah-rumah kalian ketika kalian tidur.” (Muttafaqun
alaihi)
Dan suatu saat ketika Rasulullah SAW mendengar berita
kebakaran rumah salah seorang sahabatnya, beliau bersabda : “Sesungguhnya api itu musuh kalian, maka
apabila kalian tidur, padamkanlah.”(Muttafaqun alaihi)
Empat Belas : Mencabut uban
“Janganlah
kalian mencabut uban,karena sesungguhnya uban itu merupakan cahaya bagi seorang
muslim pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Lima Belas : Masuk masjid dalam keadaan membawa
bau yang busuk (tidak sedap)
“Barang
siapa yang makan bawang merah, bawang putih dan kurrots (sayur yang mirip
bawang merah) maka janganlah mendekati masjid kami, karena sesungguhnya
malaikat terganggu, sebagaimana manusia terganggu darinya.”
(HR. Muslim)
Demikian diantara larangan-larangan Nabi SAW. Memang, larangan
Allah dan Rasul-Nya kadang terasa indah dan nikmat. Namun yakinlah, dibalik
keindahan dan kenikmatan larangan itu tersimpan kerugian dan kecelakaan bagi
yang melakukannya. Sebaliknya perintah Allah dan Rasul-Nya kadang terasa pahit
dan pedih. Namun yakinlah dibalik kepahitan dan kepedihan itu tersimpan
keuntungan dan kebahagiaan bagi yang melakukannya.
Mari kita tinggalkan larangan Allah dan Rasul-Nya
sejauh-jauhnya,agar kehidupan kita terbimbing hidayah-Nya. Semoga kita mampu
melaksanakannya.
Sumber
: lenterahati21.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar