Jangan Pernah Menganggap remeh Hutang Walaupun sedikit Roh seorang mukmin masih terkatung-katung
(sesudah wafatnya) sampai hutangnya di dunia dilunasi. (HR. Ahmad)
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah bahawa
Rasulullah bersabda, “Sesiapa yang mengambil harta orang lain (berhutang) dan
berniat akan membayarnya, maka Allah akan menunaikan niatnya itu. Tetapi
sesiapa mengambilnya dengan niat akan membinasakannya (dengan tidak membayar),
maka Allah akan membinasakannya.” (Hadis riwayat al-Bukhari)
Rasululullah SAW pun Tak Mau Menyolati Orang Yang
Tak Bayar Utang
“Penundaan hutang bagi mereka yang mampu adalah
satu kezaliman.” (Riwayat Bukhari – 41/585)
Dari Salamah bin Al Akwa’ radhiyallahu ‘anhu,
beliau berkata: Kami duduk di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu
didatangkanlah satu jenazah. Lalu beliau bertanya, “Apakah dia memiliki
hutang?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Tidak ada.” Lalu beliau mengatakan,
“Apakah dia meninggalkan sesuatu?” Lantas mereka (para sahabat) menjawab,
“Tidak.” Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyolati jenazah
tersebut.Kemudian didatangkanlah jenazah lainnya. Lalu para sahabat berkata,
“Wahai Rasulullah shalatkanlah dia!” Lalu beliau bertanya, “Apakah dia memiliki
hutang?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Iya.” Lalu beliau mengatakan, “Apakah
dia meninggalkan sesuatu?” Lantas mereka (para sahabat) menjawab, “Ada,
sebanyak 3 dinar.” Lalu beliau mensholati jenazah tersebut.Kemudian didatangkan
lagi jenazah ketiga, lalu para sahabat berkata, “Shalatkanlah dia!” Beliau
bertanya, “Apakah dia meningalkan sesuatu?” Mereka (para sahabat) menjawab,
“Tidak ada.” Lalu beliau bertanya, “Apakah dia memiliki hutang?” Mereka
menjawab, “Ada tiga dinar.” Beliau berkata, “Shalatkanlah sahabat kalian ini.”
Lantas Abu Qotadah berkata, “Wahai Rasulullah, shalatkanlah dia. Biar aku saja
yang menanggung hutangnya.” Kemudian beliau pun menyolatinya.” (HR. Bukhari no.
2289)
Amal Kebaikannya Akan Terpotong
Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang
satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan
kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi
dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shohih). Ibnu Majah juga membawakan hadits ini pada Bab “Peringatan
keras mengenai hutang.”
Dianggap Pencuri Oleh Allah SWT
Dari Shuhaib Al Khoir, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau
melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status
sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini hasan shohih)
Biarpun Mati Syahid Tetep saja dosanya tak diampuni
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni
kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)
Semoga Ini Bisa Menjadi Perenungan Kita Agar
Segera Bayar Hutang Jika Mampu Melunasinya, Kalau pun Belum Bisa, maka Minta
Maaflah Pada Yang memberi Hutang dan Memohon Untuk di beri waktu lagi sampai
bisa membayar Hutang. Selama ada niat bayar pasti Allah SWT akan memberi
jalannya
“Siapa yang mengambil harta manusia &
berkehendak membayarnya, maka Allah (membantu) akan membayarkannya & siapa
yang mengambilnya berkehendak menghilangkannya, maka Allah menghilangkannya (HR
Bukhari)
Sumber : islamitubaik.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar